Timika, wartamimika.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Bahlil Lahadalia, secara resmi membuka Musyawarah Daerah (Musda) II DPD Golkar Papua Tengah di Timika pada Jumat, 7 November 2025. Dengan memadukan humor dan semangat militansi, Bahlil menegaskan ambisi partai beringin untuk kembali menjadi kekuatan utama di Tanah Papua.
Musda yang digelar di salah satu hotel di Timika ini merupakan bagian dari rangkaian konsolidasi partai di wilayah timur Indonesia. Bahlil didampingi oleh jajaran elite DPP, termasuk Sekretaris Jenderal Muhammad Sarmuji, Bendahara Umum Sari Yulianti, serta Plt. Ketua DPD I Golkar Papua Tengah, Syahmud Basri Ngabalin. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh daerah seperti Gubernur NTT sekaligus Ketua DPD I Golkar NTT, Melki Laka Lena, dan Ketua DPD PKB, Peggy Patricia Tapiti.
Dalam pidato pembukaannya, Bahlil menegaskan bahwa Golkar secara historis adalah basis kemenangan di seluruh Papua. Ia memilih pendekatan yang santai namun menghujam, langsung menyapa Willem Wandik, Ketua Harian Golkar Papua Tengah.
"Golkar ini, dulu, di semua Papua ini, Golkar yang menang. Mau di Wamena, mau di mana, semua di sini, ini kuning semua," ujar Bahlil yang disambut meriah. Ia kemudian menggunakan metafora yang kuat: "Jadi Willem, jangan kau merasa asing. Ini seperti anak yang hilang kembali ke rumah lagi. Ini kau punya rumah."
Bahlil menekankan bahwa Golkar adalah "rumah" sesungguhnya, tempat yang paling memahami perasaan para kadernya, ibarat "gubuk, di honai, rumah ada bocor-bocor. Yang tau perasaan kita hanya di rumah sendiri." Ia juga memberikan penghormatan khusus kepada Peggy Patricia Tapiti dengan menyinggung orang tuanya yang merupakan tokoh Golkar di Papua.
Meskipun diselingi canda, intisari pidato Bahlil adalah seruan untuk konsolidasi total. Ia menekankan filosofi politik bahwa tidak ada kesuksesan tanpa tantangan.
"Tidak ada pelaut hebat yang dikatakan hebat tanpa melewati badai, ombak, terik matahari, dan angin. Dan dalam politik, tidak pernah ada kata berakhir, selalu koma," tegasnya.
Bahlil memandang Musda kedua di provinsi baru ini sudah menunjukkan kematangan organisasi. Ia lantas memasang target ambisius: Golkar harus merebut kembali kejayaan pada Pemilu dan Pilkada 2029.
"2029 target saya sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar, kita harus rebut Golkar menjadi kejayaannya," seru Bahlil.
Secara terbuka, ia menantang Willem Wandik untuk maju pada Pilkada Gubernur Provinsi Papua Tengah 2029. "Willem kau siap maju? Kau siap maju lagi? Atau kau sudah takut? Ha, bagus. Saya senang lihat kamu punya gaya-gaya begini. Saya senang. Kau top," tantang Bahlil, memancing tawa hadirin.
Ia menutup pesannya dengan nasihat strategi politik, membandingkan pentingnya menjaga basis dengan peternakan. "Makanya jangan cuma belajar tangkap ayam, harus tahu juga pelihara ayam," ujarnya, memastikan bahwa Golkar tidak akan membiarkan kehilangan kursi secara maksimal di Tanah Papua.
Menanggapi kehadiran Ketua Umum, Willem Wandik menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas pelaksanaan Musda II DPD Papua Tengah.
"Kami berterima kasih, Pak Ketua dan jajaran bisa datang di Papua Tengah sehingga kita bisa laksanakan ini dengan baik dan sukses," ujar Wandik.
Wandik mengakui potensi Golkar di Papua Tengah, khususnya di Mimika, yang dinilainya sudah luar biasa. Ia berjanji bahwa setelah Musda ini, pelantikan akan segera dilakukan agar kepengurusan baru dapat bergerak cepat dalam konsolidasi hingga tingkat bawah. Wandik juga menyatakan rasa bangganya terhadap Bahlil sebagai putra Papua yang berhasil menduduki posisi Ketua Umum partai besar.
"Ke depan kami akan bersama membangun Golkar... dan mohon arahan dari pusat juga," tutup Wandik, siap menjalankan visi dan misi partai di provinsi baru tersebut. (HK)

