Komisioner Divisi Teknis KPU Papua Tengah, Indra Ebang Ola ketika diwawancarai wartawan menjelaskan bahwa simulasi Tungsura merupakan bagian dari tahapan pelaksanaan Pilkada tahun 2024. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan penyelengara Adhoc KPU (PPD, PPS, dan KPPS) karena sebagai ujung tombak KPU dalam pilkada nanti.
Simulasi ini pun bertujuan agar dapat mengevaluasi kekurangan - kekurangan sehingga dapat dirumuskan kesempurnaan dalam proses persiapan hari pemungutan suara pada tanggal 27 November nanti.
“Karena bagi kami proses rekapitulasi ini ujung tombaknya ada di TPS teman teman penyelenggara pemilu kami yaitu di KPPS, peserta yang kita undang hari ini sasarannya adalah TPS asli, penduduk yang ada di TPS yangmana telah tercatat di DPT. Kita menggunakan sampel warga yang ada di TPS tersebut,” terangnya.
 |
| Komisioner Divisi Teknis KPU Papua Tengah, Indra Ebang Ola ketika diwawancarai wartawan. Foto: Humas JMSI |
Tujuan lainnya dari kegiatan simulasi ini juga bertujuan untuk menghitung durasi waktu yang diperlukan dimana karena adanya perbedaan antara Pemilu kemarin dengan Pilkada nanti. Perbedaanya adalah jumlah pemilih di TPS itu sendiri. Saat Pemilu Presiden jumlahnya 300 pemilih di satu TPS, sedangkan untuk Pilkada satu TPS berjumlah 500-600 pemilih.
“Kalau pemilihan kemarin maksimal 300 tetapi Pemilukada hari ini jumlah pemilih maksimal 600 antara jumlah pemilih yang berbedam ini kita mencoba mensimulasikan untuk mengukur waktu dengan jumlah pemilih yang lebih banyak dari pada pemilih sebelumnya kemudian memperkenalkan KPPS terkait form-form yang merupakan tugas mereka nanti di hari H,” pungkasnya.
 |
| Proses Kegiatan Simulasi Tungsura oleh KPU Papua Tengah, Senin (21/10/2024). Foto : Humas JMSI |
Dengan pelaksanaan simulasi ini, KPU Papua Tengah berharap dapat memastikan pemahaman yang baik dari masyarakat terkait seluruh proses pemungutan suara yang dilakukan pada 27 November nanti pada Pilkada Serentak Tahun 2024. Dan juga sukses dan tidaknya proses Perhitungan Suara nanti dimulai dari kelompok panitia pemungutan suara (KPPS). Hal ini diawali dengan pemberian undangan H-1 sudah diterima oleh pemilih yang terdaftar di DPT. Selain itu pada H-1 semua peralatan dan fasilitas diperhatikan sehingga pada saat pemungutan suara tidak ada kendala. Termasuk menyiapkan logistik Pemilu. (HK-WM)
