items



Kirim

Wujudkan Produk Unggulan Lokal, Dekranasda Mimika Resmi Tutup Workshop dan Pelatihan Pengrajin 2025



TIMIKA, wartamimika.com – Genderang inovasi kerajinan tangan di Kabupaten Mimika mulai bertalu kencang. Setelah berlangsung selama enam hari sejak 12 Desember lalu, kegiatan Workshop Pengurus dan Pelatihan Pengrajin yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika resmi ditutup di Hotel Grand Tembaga, Jalan Yos Sudarso, pada Rabu (17/12/2025).

Acara penutupan ini dihadiri langsung oleh Ketua Dekranasda Mimika, Ny. Suzy Susana Herawaty Rettob, didampingi Wakil Ketua Ny. Periana Kula Kemong, serta Ketua Harian, Ny. Nella Manggara. Suasana penuh keakraban menyelimuti aula pertemuan saat para pengrajin memamerkan hasil karya mereka yang memukau.

Dalam sambutannya, Ny. Suzy Susana Herawaty Rettob mengungkapkan bahwa pelatihan ini merupakan langkah nyata hasil dari studi tiru yang dilakukan di tiga provinsi, yakni Bali, Yogyakarta, dan Jawa Barat.

Pemilihan materi pelatihan pun dilakukan dengan sangat selektif, menyesuaikan dengan karakter dan potensi alam Mimika. Salah satu yang menjadi primadona adalah teknik Batik Ecoprint.

"Kami memilih Ecoprint karena pas untuk daerah kita. Bahannya ramah lingkungan, tanpa zat kimia, dan semuanya diambil dari alam Mimika. Ini adalah peluang besar untuk menjadi produk unggulan baru kita," ujar Ny. Suzy dengan penuh semangat.

Beberapa hasil kreatif pengrajin yang di tampilkan saat pameran penutupan Pelatihan Bagi Pengrajin oleh Dekranasda Mimika, Rabu (17/12/2025). Foto : wartamimika.com

Selain batik, perhatian besar diberikan pada seni ukir Suku Kamoro. Dekranasda mendatangkan instruktur ahli dari Universitas Udayana, Bali, untuk memberikan sentuhan inovasi tanpa menghilangkan nilai budaya asli. Ny. Suzy sempat terenyuh saat melihat para pengukir senior yang masih bersemangat, namun ia juga menitipkan pesan penting bagi regenerasi.

"Saya khawatir budaya ini punah jika tidak ada anak muda yang meneruskan. Kami akan mengusulkan kepada Bapak Bupati dan Wakil Bupati agar pendidikan budaya atau ekstrakurikuler mengukir bisa masuk ke sekolah-sekolah," tambahnya.

Tak hanya kerajinan, pelatihan ini juga menyentuh sektor kuliner dengan pemanfaatan Betatas (Ubi Jalar) yang diolah menjadi berbagai penganan berkualitas tinggi.

Ny. Suzy secara terbuka melakukan "penodongan" manis kepada pemerintah daerah agar segera mewujudkan hadirnya Pusat Oleh-Oleh Khas Mimika. Menurutnya, Dekranasda siap menjadi payung yang mengayomi UMKM, mulai dari pendanaan hingga promosi ke tingkat nasional maupun internasional.

Senada dengan Ketua Umum, Ketua Harian Dekranasda Mimika, Ny. Nella Manggara, dalam wawancaranya menyatakan rasa syukur atas kelancaran kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa peran Dekranasda tidak berhenti setelah pelatihan usai.

"Ini adalah kelanjutan dari niat kami mengangkat martabat pengrajin lokal. Kita lihat tadi, ukiran Kamoro kini sudah dimodifikasi menjadi jam dinding, bingkai kaca, dan bentuk inovatif lainnya. Kami akan terus mendampingi agar produk Mimika mampu bersaing, bahkan sampai ke taraf internasional," tegas Nella.

Kegiatan ini menjadi tonggak sejarah baru bagi Dekranasda Mimika yang meski usianya belum genap satu tahun, namun telah menunjukkan komitmen nyata dalam menghidupkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal. (HK)

Header Ads Widget

Hubungi iklan