items



Kirim

Seragam Lama, Semangat Baru: Menyulut Kembali Api PKK di Pesisir Mimika.



MIMIKA, wartamimika.com - Deru mesin tiga speed boat memecah keheningan Sabtu pagi di perairan Distrik Jita. Membelah sungai dan menyusuri hutan bakau, rombongan Tim Penggerak PKK (TP PKK) Kabupaten Mimika membawa misi yang lebih besar dari sekadar kunjungan kerja. Ini adalah perjalanan hati bertajuk "Berbagi Kasih Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026" yang dilakukkan selama 3 hari perjalanan.

Dipimpin oleh Sekretaris TP PKK, Ny. Sara Lisa, di dampingi Ketua Bidang 1 - 4 beserta perwakilan anggota pengurus—mewakili Ketua Ny. Susy Rettob dan Wakil Ketua Ny. Perina Kemong—rombongan tidak menuju ibu kota distrik di Sempan Timur. Haluan justru diarahkan ke Kampung Waituku. Di sana, Kepala Distrik Jita, Suto H. Rontini, bersama warga dari lima kampung (Waituku, Blumen, Sumapro, Wacakam, dan Wapu) telah menanti dengan hangat.

Bukan Sekadar Seremonial Dua perahu logistik yang sarat muatan menjadi saksi keseriusan misi ini. Paket sembako lengkap—mulai dari gula, susu, hingga biskuit—disiapkan untuk memastikan sukacita Natal menyentuh setiap dapur warga.

"Jangan dilihat nilainya, tapi lihatlah kepedulian Bapak Bupati dan Wakil Bupati. Visi beliau berdua adalah bergerak dari kampung masuk ke kota," ujar Ny. Sara Lisa.

Suasana menjadi cair ketika Ny. Sara menyentuh peran vital kaum ibu. Dengan jenaka namun penuh makna, ia berujar, "Kenapa mama-mama yang terima? Karena bapak-bapak cari uang, tapi pulang harus kasih masuk di noken mama. Kalau bapak yang kelola, pasti tidak cukup!" Gelak tawa pun pecah, menghangatkan suasana pertemuan.

Dok. kegiatan TP-PKK Mimika di Distrik Jita, Sabtu (06/12/2025). Foto : wartamimika.com

Realitas di Balik Pesta Namun, di balik tawa dan pembagian kasih, ada pesan tegas dari Kepala Distrik, Suto H. Rontini. Pemilihan Waituku sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan.

"Saya sengaja bawa Ibu-ibu ke sini. Jangan tunjukkan yang bagus-bagus saja. Yang tidak bagus jangan disembunyi, supaya bisa berubah," tegas Suto. Ia membuka fakta pahit bahwa PKK di tingkat kampung seolah "mati suri". Dana Desa tersedia, namun minimnya pelatihan membuat anggaran pemberdayaan tak terserap maksimal.

"Uang banyak, tapi bingung mau pakai bagaimana," keluhnya, seraya menitipkan harapan agar TP PKK Kabupaten menjadi jembatan ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK).

Janji untuk 2026 Pemandangan haru terlihat saat para mama di kampung itu ternyata masih mengenakan seragam PKK tahun 2022 dengan rapi. Sebuah simbol kesetiaan dan semangat yang tak pernah padam meski minim pembinaan.

Menangkap sinyal itu, Ny. Sara Lisa berjanji membawa "suara hati" dari Jita langsung ke meja pimpinan daerah, memotong birokrasi yang berbelit.

"Tahun 2026, kita berharap program nyata berjalan di sini. Agar mama-mama tidak hanya mencari karaka (kepiting), tapi punya skill yang terasah," tutupnya.

Hari itu di Waituku, sebuah harapan baru telah ditanam: bahwa pembangunan Mimika yang sejati memang harus dimulai dari senyum dan daya para mama di kampung pesisir. (HK)

Header Ads Widget

Hubungi iklan