
TIMIKA, wartamimika.com - Ajakan menjaga persatuan kembali digaungkan Bupati Mimika, Johannes Rettob, dalam Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, yang bertempat di hotel cendrawasih 66, timika, Papua Tengah, pada Selasa 2 September 2025.
Rapat ini membahas situasi keamanan di Kabupaten Mimika dan dihadiri jajaran Forkopimda, TNI–Polri, DPRK Mimika, serta tokoh masyarakat, agama, dan paguyuban.
Bupati Johannes menegaskan, aksi demo anarkis yang terjadi di sejumlah daerah, termasuk Sorong dan Manokwari, telah menimbulkan kerugian besar serta mengganggu pelayanan publik. Karena itu, ia mengajak semua pihak di Mimika untuk tetap waspada, menjaga ucapan, dan bersikap bijak agar Mimika tetap aman dan damai.
"Kita buat Mimika ini tetap menjadi rumah kita bersama, tidak ada perbedaan, tidak ada gejolak, tidak ada provokator, tidak ada provokasi-provokasi, kita jaga perkataan dan sikap kita terutama para pemimpin supaya bisa membuat masyarakat tetap merasa aman," ungkap Bupati.
Johannes menekankan, aspirasi masyarakat bisa disampaikan dengan cara yang damai, bukan dengan tindakan anarkis. Ia menegaskan sesuai arahan presiden, siapa pun yang membuat kekacauan akan ditindak tegas.
"Saya berharap situasi di sana tidak boleh terjadi di Timika. November sedikit lagi, kita akan terima penghargaan daerah yang sangat harmoni, jangan samping dirusak oleh situasi dan oknum-oknum," pungkasnya.
![]() |
Bupati Johannes Rettob , Wakil Bupati Emanuel Kemong ,bersama Pimpinan Forkopimda Kabupaten Mimika melakukan sesi foto bersama di sela -sela kegiatan. Foto : Warta Mimika |
Hal senada disampaikan Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, yang mengapresiasi langkah para pemuda mengganti aksi demo menjadi Rapat Dengar Pendapat. Menurutnya, jalan dialog jauh lebih bermanfaat daripada turun ke jalan yang rawan ditunggangi pihak ketiga.
Ia menambahkan, DPRK selalu terbuka terhadap kritik dan masukan demi menjaga keharmonisan Kabupaten Mimika sebagai rumah bersama.
"Kalau demo, itu nanti pihak ketiga bisa masuk dan bisa merusak kita sendiri, kita yang rugi. Kita perlu menjaga bersama, bila ada masukan-masukan yang penting, kita sama-sama saling melengkapi untuk menjaga Kabupaten Mimika hari ini sampai ke depan," timpalnya. (HK)